- Home >
- Kasus Karena tidak dilakukannya Audit SI
CONTOH PERMASALAHAN PADA AUDIT SISTEM INFORMASI
- Preventif Control.
Adalah suatu langkah pencegahan yang diambil sebelum keadaan darurat, kehilangan, atau masalah terjadi. Ini termasuk penggunaan alarm dan kunci, pemisahan tugas (untuk mencegah perekam uang tunai dari kas dan mengendalikan persediaan personil dari pengendalian persediaan) ditambah umum lainnya dan kebijakan-kebijakan otorisasi khusus.
Bisa diartikan bahwa preventif control adalah mengendalikan sistem di muka sebelum proses dimulai dengan menerapkan hal-hal yang merugikan untuk masuk ke dalam sistem sehingga dirancang untuk mencegah kesalahan atau penyimpangan dari terjadi (misalnya : pengolahan voucher hanya setelah tanda tangan telah diperoleh dari personil yang tepat).
Contoh :
Sistem pengendalian intern (internal control) dimana penerapan kebijaksanaan-kebijaksanaan, metode-metode dan prosedur-prosedur didalam sistem pengendalian intern dimaksudkan untuk mencegah hal-hal yang tidak baik yang mengganggu masukan, proses dan hasil dari sistem supaya sistem dapat beroperasi seperti yang diharapkan.
Melindungi kas dari pencurian atau penyalahgunaan mulai saat diterima sampai disetorkan ke bank. - Detective Control.Adalah sesuatu yang dirancang untuk menemukan kesalahan atau penyimpangan setelah mereka telah terjadi (missalnya : departemen memeriksa tagihan telepon untuk panggilan pribadi).Detektif kontrol dirancang untuk mendeteksi kesalahan dan penyimpangan yang telah terjadi dan untuk menjamin prompt mereka koreksi. Kontrol ini merupakan biaya operasi yang terus-menerus dan sering kali mahal, tapi perlu kontrol ini bertujuan pula untuk menekan dampak dari kesalahan karena dapat mengindetifikasikan suatu kesalahan dengan cepat.
Contoh :
Menemukan pencurian atau penyalahgunaan kas Sumber penerimaan kas. - Penjualan tunai
- Penerimaan lewat pos
- Penerimaan lewat bank
- Recovery Control
Adalah Membantu mengurangi pengaruh dari suatu event yang hilang melalui prosedur recovery data atau mengembalikan data yang hilang melalui prosedur recovery data. Misal, memperbaiki data yang terkena virus.Kategori lainnya mencakup : - Deterrent Control. Application Control (kontrol aplikasi) Untuk memperkecil dan mendeteksi operasi-operasi perangkat lunak yang tidak biasa.
- Transaction Control (kontrol transaksi). Untuk menyediakan kontrol di berbagai tahap transaksi (dari inisiasi sampai output, melalui kontrol testing dan kontrol perubahan).
- Recovery dalam basis data
adalah file atau database yang telah dibetulkan dari kesalahan, kehilangan atau kerusakan datanya. Ada beberapa strategi untuk melakukan back up dan recovery, yaitu : - Strategi Grandfather-Father-Son.
Biasanya strategi ini digunakan untuk file yang disimpan di media simpanan luar pita magnetik. Strategi ini dilakukan dengan menyimpan tiga generasi file induk bersama-sama dengan file transaksinya. - Strategi Pencatatan Ganda (Dual Recording).
Strategi ini dilakukan dengan menyimpan dua buah salinan database yang lengkap secara terpisah dan menyesuaikan keduanya secara serentak. Jika terjadi kegagalan transaksidalam perangkat keras dapat digunakan alat pengolah kedua yang akan meng-gantikan fungsi alat pengolah utama jika mengalami kerusakan. Jika alat pengolah utama tidak berfungsi, secara otomatis program akan dipindah (men-switch) ke alat pengolah kedua dan database kedua menjadi database utama. Strategi dual recording ini sangat tepat
Kelompok 1
Anggota: Farid Al Farras Raihan
Farhan Maulana Caesar
Gerry Topan Dirgantara
Muhammad Kevin Saleh
Wahyu Amrullah